Rabu, 05 Desember 2012

Empal Gentong Khas Jogja

Untitled Document

Empal Gentong, Rasa Gurih Yang Menggoda

01.jpg

Cirebon terletak di ujung timur provinsi Jawa Barat, berada di pesisir utara Jawa, berbatasan dengan kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sebagai daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda, masyarakat Cirebon memiliki budaya yang khas yang merupakan perpaduan antara dua kebudayaan. Cirebon juga memiliki berbagai kuliner yang khas yang tidak ditemui di daerah lain. Banyak sekali kekhasan yang ditemui dari sekian macam masakan Cirebon yang umumnya bercitarasa asin dan pedas. Salah satunya adalah Empal Gentong.

Dalam bahasa Jawa, istilah empal berarti potongan daging sapi yang digoreng. Namun di Cirebon, empal adalah campuran daging dan juga jeroan sapi yang dimasak gulai kemudian dipotong-potong saat hendak disajikan. Sedangkan gentong adalah periuk yang terbuat dari tanah liat. Sehingga Empal Gentong kurang lebih adalah gulai dengan bahan usus, babat, paru dan daging sapi yang dimasak menggunakan kuali atau periuk tanah liat.

02.jpg

Masakan Empal Gentong berasal dari desa Battembat, Tengah Tani, Cirebon

Masakan Empal Gentong berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Keunikan lain dari kuliner ini adalah, dimasak menggunakan bahan bakar khusus, yaitu kayu dari pohon asam, dan membutuhkan waktu selama lima jam untuk merebusnya. Konon, kayu asam mampu meningkatkan kualitas rasa dan membuat daging lebih empuk. Penggunaan gentong atau kuali ini sudah dilakukan secara turun temurun. Kuali dari tanah liat yang sudah dipakai bertahun-tahun membuat kerak bumbu mengendap dalam pori-pori tanah liat sehingga akan memberi sentuhan rasa sedap yang tiada tara. Namun saat ini sudah jarang ditemukan proses memasak Empal Gentong dengan cara tradisional seperti tersebut di atas. Rata-rata sudah menggunakan peralatan modern karena lebih praktis dan ekonomis.

03.jpg

Daging yang dipakai adalah sandung lamur dan jerohan (babat, paru, usus)

Empal Gentong bisa dinikmati dengan menggunakan nasi atau lontong sesuai selera. Bumbu tambahan khas lainnya adalah taburan daun kucai yang berfungsi sebagai penyedap sekaligus penetralisir lemak. Yang unik, bagi penggemar masakan pedas, disediakan pula cabai kering sebagai pengganti sambal. Bubuk cabai kering ini dipercaya bisa menghindarkan dari gangguan sakit perut atau “mules”.

Cara membuat Empal Gentong relatif mudah, dan bahan-bahannya pun juga mudah didapat di pasar tradisional maupun supermarket. Bahan utamanya adalah daging sapi sandung lamur atau bagian daging sapi yang berasal dari bagian dada bawah sekitar ketiak, jerohan sapi (babat, paru, usus), santan segar dan bumbu-bumbu seperti serai, daun salam, cengkih, bawang merah, bawang putih, kunyit dan garam.

04.jpg

Irisan daun kucai berfungsi sebagai penyedap sekaligus penetralisir lemak

Langkah pertama, daging sapi dan jeroan direbus secara terpisah hingga empuk. Kemudian daging sapi dan jeroan dipotong kecil dan tipis. Setelah itu kaldu daging dipisahkan. Kemudian bumbu halus ditumis hingga wangi. Tambahan serai, daun salam, dan cengkih, memberikan aroma wangi dan rasa sedap yang menggoda. Kemudian baru dimasukkan kaldu daging sapi dan santan, lalu dididihkan. Tahap berikutnya adalah memasukkan potongan daging dan jeroan lalu dimasak dengan api kecil hingga mendidih dan bumbu meresap. Setelah matang, Empal Gentong siap disajikan dengan taburan bumbu pelengkap yaitu irisan daun kucai (loncang) dan irisan bawang goreng.

Warung Empal Gentong tersebar di berbagai tempat di Cirebon. Banyak dijual di kawasan kuliner Tengah Tani atau di Jl. Plered Cirebon. Empal Gentong bisa menjadi inspirasi resep dapur di rumah, bahkan membuatnya dengan kreasi yang baru, atau sekedar menjelajah keunikan kuliner khas saat jalan-jalan di kota Cirebon. Salam Kratonpedia. 

05.jpg

Dinikmati dengan menggunakan nasi atau lontong sesuai selera

06.jpg

Lontong diiris dalam mangkuk berisi taburan daun kucai dan bawang goreng

07.jpg

Irisan daging dan jerohan dimasukkan dalam mangkuk

08.jpg

Diguyur dengan kuah kaldu daging sapi

09.jpg

Empal Gentong siap dinikmati

10.jpg

Cabai kering dan acar penambah selera

11.jpg

Warung Empal Gentong tersebar di berbagai tempat di Cirebon

(teks dan foto : Aan Prihandaya/ kratonpedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share To