Jumat, 20 Juli 2012

Bikin Windows XP "Blue Screen", Antivirus Symantec Diperbarui


Symantec
Symantec
KOMPAS.com - Pembaruan (update) software antivirus Symantec menyebabkan sejumlah komputer bersistem operasi Windows XP, mengalami blue screen. Symantec mengakui masalah tersebut, Jumat (13/7/2012), dan memastikan bahwa yang mengalami blue screen hanyalah komputer bersistem operasi Windows XP.

Menurut pihak Symantec, akar masalah ini ada pada evaluasi penuh dan root software Symantec untuk Windows XP versi terbaru, tertanggal 11 Juli rev11 yang telah menggunakan teknologi dan berlisensi SONAR (Symantec Online Network for Advanced Response).

SONAR sendiri adalah teknologi anti program jahat yang memantau adanya hal mencurigakan dan berbahaya.

"Akar masalah ini adalah ketidakcocokan interaksi tiga arah antara beberapa software pihak ketiga yang menerapkan driver sistem file menggunakan kernel stack based file objects yang khas dengan driver enkripsi, lisensi SONAR dan Windows XP Chace manager." kata Orla Cox, anggota tim Symantec Security Response dalam sebuah tulisan di blog resmi.

Ketiga hal inilah yang menyebabkan sistem menjadi crash, sehingga menampilkan tampilan error blue screen.

Para pengguna komputer Windows XP lantas melaporkan masalah ini, terutama mereka yang menjabat sebagai manajer teknologi informasi (TI) di perusahaan yang menggunakan software Symantec. Seorang manajer IT perusahaan besar Amerika Serikat, Mark Daeth mengatakan, lebih dari 1.000 sistem di tempat kerja mengalami blue screen.

Pihak Symantec telah memperbaiki software mereka dan merilis Symantec untuk Windows XP versi r12. "Setelah Symantec versi terbaru dirilis, tidak ada masalah baru yang dilaporkan dari lapangan," tulis Symantec dalam sebuah penyataan.

Dalam dua bulan terakhir, Symantec menjadi perusahaan antivirus kedua yang membuat kerusakan pada sistem operasi Windows. Melalui pembaruan software pada pertengahan Mei lalu, perusahaan Avira asal Jerman, juga melakukan yang hal yang merusak Windows.

McAfee, Trend Micro, bahkan Microsoft sendiri, juga pernah membuat kesalahan fatal dalam software mereka.
Sumber :

Microsoft Office Terbaru Tak Bisa Jalan di Windows XP dan Vista



KOMPAS.com  - Software Microsoft Office 2013 ternyata hanya kompatibel dengan PC, laptop, atau tablet yang menjalankan sistem operasi terbaru Microsoft, di antaranya Windows 7 dan Windows 8. Office 2013 diperkenalkan oleh CEO Microsoft Steve Ballmer hari Senin (16/7/2012) kemarin.

Komputer dengan sistem operasi Windows Vista, XP atau versi lain yang lebih tua tak bisa menjalankan suite produktivitas terbaru dari Microsoft tersebut. Artinya, mayoritas komputer berbasis Windows yang ada di seluruh dunia harus memperbarui versi Windows sebelum bisa mencicipi fitur-fitur baru pada Office 2013.

Fitur-fitur yang ditanamkan Microsoft pada Office 2013 antara lain integrasi fungsi Skype dan Yammer, dukungan input touch-screen, serta fungsi penyimpanan berbasis cloud SkyDrive yang memungkinkan dokumen Office bisa diakses dari perangkat apapun dan dari manapun penggunanya berada.

Data dari analis pasar Net Applications menunjukkan bahwa 51 persen PC masih memakai sistem operasi Windows XP atau Vista, sementara Windows 7 memiliki pangsa pasar sistem operasi sebesar 42 persen.

Meskipun telah berumur lebih dari 10 tahun, Windows XP masih dipakai oleh sebagian besar komputer kantor (enterprise PC). Microsoft akan menghentikan dukungannya untuk sistem operasi ini pada 2014.
Adapun Windows Vista baru berumur 5 tahun tetapi tidak banyak dipakai oleh pengguna komputer dengan pangsa pasar hanya sekitar 7 persen.

Langkah Microsoft menihilkan kompatibilitas untuk sistem dengan  Windows versi lama ini disinyalir sebagai upaya untuk mendorong pengguna untuk memperbarui sistem operasi Windows di komputernya.

Sejauh ini, versi software produktivitas Microsoft sebelumnya, Office 2010, belum banyak dipakai oleh kalangan perusahaan. Analis Gartner Michael Silver mengatakan bahwa banyak organisasi yang sedang berada dalam transisi ke Windows 7 dan Office 2010.
"Saya pikir mereka tidak akan terlalu ambil pusing dengan Office 2013 hingga akhir 2013 atau awal 2014," ujarnya,

Selain memakai sistem operasi Windows terbaru, komputer pengguna harus memiliki setidaknya prosesor berkecepatan 1 GHz, RAM sebesar 1 GB untuk sistem operasi 32 bit atau 2 GB untuk sistem operasi 64 bit.
Selain itu, Office 2013 butuh ruang kosong di hard disk sejumlah 3 GB. Opsi lainnya adalah kartu grafis yang mendukung Direct X 10 untuk memanfaatkan akselerasi tampilan grafis pada Office 2013.

Office 2013 disebut Steve Ballmer sebagai "rilis Microsoft Office paling ambisius yang pernah dilakukan", menggarisbawahi fitur input touchscreen dan integrasi software tersebut dengan layanan berbasis cloud, termasuk SkyDrive dan Office 365.
Hingga kini Microsoft belum resmi mengumumkan tanggal persis peluncuran Office 2013 ataupun informasi mengenai harga akhirnya. Versi Consumer Preview Office 2013 sudah dapat di-download di link ini.
Sumber :
InformationWeek

Microsoft: File Format PDF Menyusahkan

gizmodo.com
KOMPAS.com - Format file PDF (portable document format) dari Adobe adalah salah satu format yang banyak dipakai untuk menyimpan dokumen berbentuk teks dan gambar.

Namun, menurut General Manager Microsoft Office, Chris Pratley beranggapan bahwa format ini sudah ketinggalan zaman. "PDF adalah tempat matinya dokumen," ujar Pratley dalam wawancara dengan situs teknologi TechRadar.

PDF adalah format file untuk penyimpanan dan pertukaran dokumen antar-perangkat, aplikasi, dan sistem operasi yang pertama kali diperkenalkan tahun 1991. Sebelumnya PDF merupakan format proprietary yang dikontrol oleh Adobe, namun format file ini telah berubah menjadi standar terbuka yang bebas royalti pada 2008 lalu.

Mengenai PDF, Pratley mengatakan, "Dokumennya bisa di-print, tapi itu tidak banyak berguna. Tabel di dalamnya bisa dikopi ke Word, tapi itupun tidak bisa diutak-atik dengan bebas," ujarnya, seraya menyebut format PDF sebagai "hotel kelas teri untuk data".

Pratley mengacu pada tidak luwesnya PDF untuk keperluan modifikasi data. Begitu sebuah dokumen disimpan dalam format PDF, editing akan sulit dilakukan.

Meski demikian, hal itu, menurut Pratley, bisa diubah lewat fitur "PDF Flow" yang ditanamkan Microsoft pada Office 2013. "Dengan PDF Flow, pengguna bisa membuka PDF secara langsung pada program Word sebagai file yang bisa diedit," ujar Pratley.

Pejabat senior Microsoft ini mengatakan bahwa PDF Flow benar-benar mengubah file PDF menjadi file Word yang bisa diedit. "Bahkan nomor halamannya akan berubah kalau pengguna menambah halaman."

PDF Flow adalah salah satu fitur baru yang mendapat penekanan pada Office 2003.

Pratley menambahkan, selain meng-edit file PDF, pengguna bisa memasukkan video ke dalam aplikasi Word Office 2013. "Lama-kelamaan pengguna jadi semakin jarang mencetak dokumen, jadi kami memasukkan fitur video sehingga Word menjadi seperti surat kabar pada cerita Harry Potter."
Sumber :

Share To